Belajar Bahasa Inggris dengan mudah dan cepat

Radar Surveilance di Kutai Timur Siap Diserahkan ke Lanal

SANGATTA - Departemen Pertahanan Indonesia telah menyelesaikan pembangunan radar berjenis Integrated Maritime Surveillance System (IMSS) di kawasan Tanjung Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur. Radar ini ditargetkan sudah bisa berfungsi tahun 2011.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Kutai Timur, Letkol Laut (P) Bambang Irawan, Minggu (28/11), mengatakan proses pembangunan dimulai sejak tahun 2009 dan kini telah selesai. "Pembangunan sudah selesai. Sekarang tinggal menunggu serahterima Dephan RI dengan TNI AL," katanya. Namun ia belum mengetahui jadwal serah terima dan biaya pembangunan.

Bambang menjelaskan, secara teknis radar surveillance dengan radius 80 kilometer tersebut akan terkoneksi dengan 6 radar lain. Diantaranya yang terletak di Gorontalo, Tarakan, Nunukan, dan Bitung. Bambang mengatakan pengembangan radar surveilance ini merupakan kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat.

Tentang deskripsi teknis radar tersebut, ia mengatakan radar akan bisa mendeteksi kapal yang masuk dalam radius radar. Bila kapal tersebut sudah terdata di database, maka akan bisa diperoleh data lebih dalam. Misalnya tentang asal dan tujuan kapal tersebut. Sedangkan bila kapal belum dikenali, maka bisa di-zoom untuk dikenali.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


90% Kebutuhan Peralatan Non-Alutsista Dipenuhi Dari Dalam Negeri

Parasut hasil kerjasama Litbang AU dengan CV.Maju Mapan

SUKOHARJO - Kementrian Pertahanan (Kemhan) Indonesia menggelar rapat koordinasi dengan 20 perusahaan industri yang memproduksi peralatan dan perlengkapan pertahanan non-alutsista di Gedung Serba Guna, PT Sritex, Sukoharjo, Jumat (26/11).

Sekretaris Jendral Kemhan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto dalam jumpa pers sebelum rapat koordinasi mengutarakan, pertemuan itu digelar untuk mensinergikan kemampuan industri dalam negeri yang berkompeten memproduksi kebutuhan peralatan dan perlengkapan non-alutsista.

Dia mengatakan, saat ini 90% butuhan peralatan dan perlengkapan non-alutsista untuk TNI sudah dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri. Begitu juga dengan produk perlengkapan perorangan lapangan, seperti pakaian militer, ransum, sepatu, ransel, serta tenda sudah bisa diekspor ke negara sahabat.

Selain dihadiri jajaran pejabat Kemhan dan perusahaan industri pertahanan, rapat koordinasi tersebut antara lain dihadiri pejabat Mabes TNI. Mantan Jaksa Agung, Hendarman Supanji juga tampak hadir dalam pertemuan itu.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


CN-235 Pesanan Korean Coast Guard Terbang Perdana

BANDUNG - Tepat pukul 09.25, Rabu (24/11), pesawat pertama CN 235 pesanan Korean Coast Guard (KCG) melakukan penerbangan perdana di Lanud Husein Sastranegara Bandung. Ini merupakan satu dari empat CN 235 pesanan Korea Selatan untuk tahap kedua dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Pada pembelian tahap pertama, Korsel sudah menerima delapan pesawat CN 235 buatan PT DI.

Eddy Suherman, Production Engineering PT DI kepada Kompas.com mengatakan pesawat yang dipiloti oleh QA Supriyadi dan kopilot Esther Saleh tinggal landas dengan mulus didukung cuaca Kota Bandung yang cerah.

Kontrak penjualan empat pesawat CN 235 untuk Korsel itu mencapai 90 juta dollar AS. Penyerahan pesawat akan dilakukan secara bertahap mulai akhir Desember 2010 hingga Maret 2011.
Sumber : http://alutsists.blogspot.com


Kostrad Gelar Latihan Bersama Dengan Militer Singapura

BANDUNG - Sebanyak 600 pasukan Kostrad dari TNI AD dan prajurit batalyon II bersama divisi III Singapore Armed Forces melakukan latihan gabungan (latgab) perang di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar, dengan sandi Latihan Bersama Safkar Indopura 22/10.

Dengan adanya latgab tersebut itu artinya kerjasama bilateral Indonesia-Singapura mengalami peningkatan, kata Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI Hendra Rizal kepada wartawan usai latgab, Senin (22/11).

Menurutnya, latihan yang dilakukannya itu merupakan agenda rutin setiap tahun. Latihan bersama bertema Safkar Indopura 22/10 ini memberikan manfaat yang signifikan bagi kemampuan tempur pasukan dari dua negara.

"Kedua angkatan perang kedua negara bisa saling menukar kemampuan baik teknik, strategi, dan kemampuan dalam bertempur lainnya. Kami sudah lakukan sebanyak 22 kali latihan bersama pasukan Singapura. Tahun lalu kami yang ke sana, sekarang gantian," kata Hendra Rizal.

Latihan ini sudah memberi manfaat signifikan yang sangat baik antara prajurit kita. Mari kita membangun kerjasama yang saling menghargai dan menghormati.

"Tujuan dari latihan bersama Safkar Indopura ini selain untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama persahabatan yang lebih erat tentara antar kedua negara juga untuk membangun hubungan yang lebih baik,"tuturnya.

Metode latihan terdiri dari latihan personal interaksi program dan latihan bersama di lapangan. Ia berharap agar latihan ini secara realistis dan terarah, sesuai metode, manajemen, skenario dan rencana latihan yang telah disiapkan secara cermat.

Dia menambahkan, latihan bersama ini diikuti 600 tentara. Sebanyak 300 personil Kostrad dan sisanya berasal dari Singapura. Latihan bersama ini juga demi mempererat persahabatan antara Indonesia dengan Singapura. Selain itu, Kostrad juga sering melakukan latihan bersama pasukan Australia, Amerika, dan Belanda.

Ia berpesan agar prajurit kedua negara diberi kelancaran dalam berlatih. Disiplin tinggi, semangat pantang menyerah dan rela berkorban dalam melaksanakan tugas. Serta terus bina persaudaraan dan hubungan individu antar personel demi kemajuan di masa depan.

Commander Infantri Division 3 Singapura, Brigjen Mark Tan Ming Yiak mengatakan, pihaknya tertarik melakukan latihan bersama dengan Kostrad karena dia menilai tentara Indonesia tangguh dan terbaik.

"Saya menilai tentara Indonesia tangguh dan terbaik dalam teknik dan strategi militer," katanya.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Pembelian Kapal Selam Harus Satu Paket

Kapal selam diesel Jerman kelas 214

JAKARTA – Rencana pembelian kapal selam oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) hendaknya dilakukan satu paket. Pembelian satu paket memungkinkan adanya transfer teknologi dan penyertaan industri pertahanan dalam negeri.

“Empat kapal selam yang sudah kami setujui harus dibeli dari satu negara. Perkara negara mana yang akan diajak bekerja sama, kita serahkan wewenang itu kepada Kemhan dan TNI karena mereka yang lebih paham,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq saat dihubungi di Jakarta, Minggu (21/11).

Kemhan dan TNI saat ini sedang menjajaki empat negara yang diperkirakan akan bekerja sama dalam pengadaan kapal selam. Empat negara itu ialah Jerman, Korea Selatan, Rusia, dan Prancis. Mahfudz berharap pada Januari atau Februari 2011 pemerintah sudah menetapkan kerja samanya (MoA).

Yang jelas, politisi dari PKS ini memberi catatan agar kerja sama tersebut bisa menguntungkan Indonesia, terutama dalam rangka modernisasi alutsista dan revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.

Ditanya tentang anggaran yang dialokasikan untuk pembelian empat kapal selam ini, Mahfudz mengatakan tak begitu hapal. Dari penelusuran Koran Jakarta, harga satu kapal selam standar mencapai 300 juta dollar AS atau 2,7 triliun rupiah (kurs 9.000 rupiah/dollar AS).

Kalau yang dianggarkan empat kapal selam, berarti pemerintah membutuhkan dana hingga 10,8 triliun rupiah atau hampir setara dengan alokasi anggaran untuk modernisasi alutsista pada tahun 2011.

Dari segi terknologi, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Rizal Darma Putra melihat, Jerman terdepan dibandingkan tiga negara lain yang sedang dijajaki. “Jerman terkenal dengan pengalamannya membuat kapal selam diesel berteknologi canggih. Terlepas dari itu, Rizal berharap pemerintah memperhatikan keberlanjutan pemeliharaan kapal selam yang akan dibeli.

Untuk kebutuhan Indonesia, Rizal melihat bukan kapal selam dengan daya jelajah yang jauh yang dibutuhkan.

Terpenting, kapal selam yang nantinya dibeli harus mampu menjaga perairan Indonesia, terutama di selat-selat strategis yang meliputi Malaka, Lombok, Sunda, dan Makassar. “Kita membutuhkan kapal selam yang bisa menyelam secara senyap, mampu menghindar dari deteksi sonar,” katanya. Pengadaan kapal selam, tambah Rizal, amat dibutuhkan.

“Asalkan bisa menggunakan anggaran dengan cermat dan akuntabel,” katanya. Dia berharap pemerintah saat ini memprioritaskan pada modernisasi alutsista dibandingkan hal lain seperti rencana pembentukan komponen cadangan.

Menurutnya, pemerintah bisa mengesampingkan pembentukan komponen cadangan agar dananya bisa dialokasikan untuk pengadaan alutsista. Saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam yang diberi nama KRI Cakra dan KRI Nanggala. Keduanya merupakan produksi Jerman dengan kelas 209/1300 yang dibuat pada tahun 1981.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


EMB-314 Super Tucano, Pengganti Si Kuda Liar (III)

Mesin

EMB-314 Super Tucano ditenagai oleh mesin turboprop asal Kanada Prat & Whitney PT6A-68A berdaya 969 kW. Mesin ini telah dilengkapi dengan sistem pemantau dan control otomatis. Sedangkan untuk varian ALX memiliki mesin yang jauh lebih kuat daripada EMB-314 (AT-29). ALX ditenagai mesin turboprop Pratt dan Whitney Kanada jenis PT6A-68/3 berdaya 1.600 shp. Keduanya memiliki lima bilah propeller dari Hartzell dengan kecepatan konstan sepenuhnya.

Tucano memiliki daya tampung bahan bakar sebanyak 695 liter, yang mampu memberikan jangkauan operasi sejauh 1.500 km dengan ketahanan terbang selama 6 jam 30 menit. Pesawat memiliki kecepatan jelajah hingga 530km/jam dengan kecepatan maksimum 560km/jam.

Sejarah Operasional

25 Super Tucano varian AT-29B yang dibeli langsung dari Embraer oleh AU Kolombia senilai 234 juta dollar, diterima secara bertahap dalam 4 kali pengiriman. Tiga pesawat pertama diterima pada 14 Desember 2006 di Lanud militer CATAM di Bogotá. Kemudian menyusul 2 pesawat pada hari minggunya tanggal 16 Desember 2006. Kolombia menerima kembali 10 pesawat pada semester pertama tahun 2007 dan sisanya pada Juni 2008.

Super Tucano digunakan AU Kolombia untuk menggantikan peran pesawat sejenis, Rockwell OV-10 Bronco dan Cessna A-37 Dragonfly.



Di tahun 2008, AU Kolombia mempersenjatai Super Tucanonya dengan bom Griffin di wilayah udara Ekuador selama "Operasi Phoenix" untuk menghancurkan sel teroris dan berhasil membunuh wakil komandan FARC, Raúl Reyes. Serangan ini menimbulkan ketegangan diplomatik antar kedua negara.

Pada tahun 2006, Embraer berpotensi menjual 24 unit Super Tucano ke Venezuela karena ada permintaan dari AU-nya. Namun dibatalkan secara sepihak oleh Brazil, dimana presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyatakan Amerika bertanggung jawab dan berada dibalik pembatalan kontrak pembelian.

Satu Super Tucano juga dibeli oleh anak perusahaan “Blackwater Worldwide”, sebuah lembaga keamanan swasta yang di kontrak militer Amerika di Irak dan Afganistan.

Pada 2008 US Navy menyewa Super Tucano atas perintah U.S. Special Operations Command (US-SOCOM) untuk digunakan mendukung operasional pasukan khusus. 100 pesawat Super Tucano juga tengah ditawarkan pemerintah Brazil kepada US Air Force sebagai pesawat counterinsurgency pada tahun 2009. Amerika sendiri saat ini masih mengandalkan pesawat A-10 Warthog untuk peran pesawat counterinsurgency.

Indonesia Pesan 8 Super Tucano

Diajang pameran industri pertahanan Indo-Defence 2010 lalu, raksasa penerbangan Brasil, Embraer, mengumumkan telah memenangkan kompetisi untuk menyediakan delapan pesawat serang ringan bermesin turbojet Super Tucano bagi TNI AU di Kemayoran, Jakarta pada Rabu (10/11).

Sejauh ini Embraer tidak membeberkan berapa besar nilai perjanjian tersebut, tetapi koran lokal Brazil menyebutkan angka 10 juta dollar AS. Perjanjian itu mencakup sarana pendukung dan paket logistik yang terintegrasi. Rencananya pengiriman pesawat dimulai tahun 2012 nanti.

"Kami sangat senang bahwa TNI AU menjadi pelanggan terbaru dari Sistem Pertahanan Embraer," kata Orlando Jose Ferreira Neto, Wakil Presiden Eksekutif Embraer. "Super Tucano merupakan pesawat serang ringan yang sudah terbukti dan pesawat latih yang sudah maju, yang saat ini sudah digunakan oleh lima angkatan udara. Kami yakin, pesawat itu sangat sesuai dengan kebutuhan Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya dua tahun lalu, yakni pada bulan April 2008, TNI AU menyatakan ketertarikannya mengakuisisi 16 unit pesawat Super Tucano untuk menggantikan pesawat COIN, Rockwell OV-10F Bronco di Skuadron 21, Malang, yang telah di kandangkan karena habis masa pakainya. Kedepannya TNI AU berharap pemerintah akan melengkapi jumlah pesawat ini menjadi 1 skuadron (16 unit).

Bahkan pilot senior TNI AU, Marsda TNI Ganjar Wiranegara yang pernah menjajal kehebatan pesawat ini di Brazil pada tahun 2007 lalu merasa kagum atas kemampuan yang dimiliki Super Tucano. "Meskipun pesawat tidak memiliki radar, avionil Super Tucano mampu menerima data link-nya (Send/Receive tracks/waypoint), weapon system status, present position transmission, transmit aircraft systems status, operational coordination serta intelligence information tentang targets dan avoidance area. Untuk terbang malam Super Tucano juga telah dilengkapi Night Vision Goggles (NVG) Gen III, dimana external dan internal lights full NVG compatible.



Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Abdul Rahman Saleh Malang, Marsekal Pertama Dwi Putranto pernah mengatakan bahwa pesawat Super Tucano akan ditempatkan di Skuadron 21 yang sebelumnya diisi OV-10F Bronco.

Oktober 2010 lalu persiapan sudah dilakukan, dan dalam waktu dekat tim dari Embraer akan datang ke Lanud Abdul Rahman Saleh guna melihat fasilitas yang ada.

Fasilitas yang akan disempurnakan di antaranya hanggar dan parkir pesawat di Skuadron 21, serta menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan. "Diharapkan pada 2011 sudah ada pembangunan fasilitas untuk 16 pesawat," tegasnya.

Pilot-pilot yang akan menerbangkan Super Tocano nantinya akan dilatih di negara produsennya, Brasil. Sebelumnya pilot OV-10 untuk sementara waktu disebar ke beberapa satuan TNI AU. "Setelah Super Tocano datang, mereka akan ditarik kembali," tukasnya. Copyright Alutsista

EMB-314 Super Tucano, Pengganti Si Kuda Liar (I)
EMB-314 Super Tucano, Pengganti Si Kuda Liar (II)

Diposkan oleh dsofandi di 8:26 PM 0 komentar Link ke posting ini

Label: Pesawat Patroli, Teknologi

Kerjasama Pelatihan Marinir Indonesia - Perancis

JAKARTA - Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin Jumat (19/11) kemarin menerima kunjungan Atase Pertahanan Perancis Capitaine de Fregate Alexis Brossollet beserta stafnya di Brigade Infanteri 2 Marinir, Cilandak.

Didalam pertemuan ini, diutarakan rencana kunjungan Kapal perang Amphibi kelas Mistral pada bulan Mei 2011. “Kami berharap TNI AL menerima kunjungan ini dan rencananya akan ada kerjasama pelatihan yang dilakukan antara Marinir kedua negara”, tegas Atase Pertahanan Perancis.

Ia juga menambahkan akan dijajakin pengiriman personil Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) ke pusat pendidikan dan latihan Marinir di Perancis untuk belajar Under Water Demolition.

Selanjutnya juga akan dijajakin kemungkinan pengiriman Marinir Perancis ke Indonesia untuk melaksanakan latihan bersama di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Karang Tekok.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Pahlawan

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Kata "pahlawan" berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. Dalam aturan resmi Indonesia, pahlawan nasional Indonesia adalah:

1. Warga Indonesia yang telah meninggal dunia.
2. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
4. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia
5. Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya.
6. Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
7. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
8. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
9. Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannnya.
10. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya.

Hal tersebut dapat dipercaya jika terdapat adanya :

1. Daftar uraian riwayat hidup dan perjuangan beliau oleh yang bersangkutan secara tertulis dengan ilmiah, disusun sistematis, serta berdasarkan data yang akurat
2. Daftar dan bukti Tanda Kehormatan yang pernah diterima/diperoleh
3. Catatan pandangan/pendapat tokoh masyarakat tentang Pahlawan Nasional yang bersangkutan
4. Foto-foto/gambar dokumentasi yang menjadi potret perjuangan beliau yang bersangkutan
5. Telah diabadikan namanya melalui sarana monumental sehingga dikenal masyarakat
http://id.wikipedia.org


EMB-314 Super Tucano, Pengganti Si Kuda Liar (II)

Cockpit

Keseluruhan kokpit Super Tucano telah menggunakan material kaca (glass cockpit) yang kompatibel untuk penglihatan di malam hari. Pesawat dilengkapi dengan perangkat sistem avionik buatan Elbit Systems Ltd of Haifa, Israel. Perangkat ini termasuk diantaranya : head-up display (HUD), advanced mission computer, sistem navigasi dan dua layar multifungsi liquid crystal ukuran 6in x 8in.

Head-up display dengan area pandang 24° dan advanced weapon delivery system yang terintegrasi lewat data bus MIL-STD-1553B. Pilot Tucano telah dilengkapi dengan sistem kendali HOTAS (hand on throttle and stick). Dimana dalam mengendalikan kemudi, kecepatan dan persenjataan, Pilot cukup meletakkan tangannya di kedua tongkat kendali pesawat. Tongkat kendali throttle (kecepatan) dan stick diambil dari handson.

Kabin Pilot dilindungi pelindung baja kevlar dan telah dilengkapi dengan kursi lontar. Kanopi sistem clamshell, bergantung di bagian depan hingga ke belakang yang diaktifkan secara elektrik, sistem de-icing dan glass-cockpit mampu bertahan hingga kecepatan 300kt serta mampu menahan benturan burung. Selain itu kabin juga telah terinstalasi sistem oksigen generasi terbaru OBOGS buatan Northrop Grumman.

Persenjataan dan Navigasi

Pesawat ini dilengkapi dengan dua central mission computer. Sistem integrasi senjata terkomputerisasi ini berisi perangkat lunak pembidik senjata, manajemen senjata, perencanaan misi dan misi pelatihan. Alalt perekam di pesawat menggunakan post mission analysis.



Pesawat memiliki lima cantelan untuk membawa senjata dan beban eksternal dengan berat maksimum 1.500 kg. Senjata internal pesawat berupa senapan mesin 12,7 mm yang terpasang di kedua sayap dengan daya tembak 1.100 peluru per menit. Untuk misi-misi tertentu, Tucano mampu menggotong bom, rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-permukaan. AU Brasil mempersenjatai pesawatnya dengan rudal udara-ke-udara jarak pendek jenis MAA-1 Piranha dari Orbita dengan sistem pemandu inframerah.

Varian dua tempat duduk Tucano (AT-29) telah dilengkapi dengan kubah FLIR (forward-looking infrared) jenis AN/AAQ-22 SAFIRE di bagian bawah badan pesawat. Sistem thermal imaging Safire dipasok oleh FLIR Systems untuk membidik, navigasi dan melacak sasaran. Sistem ini memungkinkan pesawat untuk melaksanakan pengawasan dan menyerang misi baik siang maupun malam disegala kondisi cuaca.

Untuk perangkat navigasi pesawat telah dilengkapi dengan advanced laser inertial navigation and attack system, a global positioning system (GPS) and a traffic alerting and collision avoidance system (TCAS).
Sumber:http://alutsista.blogspot.com


RI-China Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan

JAKARTA - Indonesia akan membahas lebih rinci mekanisme dan sistem kerja sama industri pertahanan dengan China yang dirintis kedua negara sejak lama.

"Kami masih akan membahas lebih rinci mekanisme dan sistem yang akan dijalankan dalam kerja sama industri pertahanan antara Indonesia-China," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjawab ANTARA di Jakarta, Sabtu (13/11).


Ia menuturkan, masih perlu banyak penyesuaian antara kedua negara untuk dapat melakukan kerja sama industri pertahanan dengan sebaik-baiknya atas dasar saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.

Wamenhan menuturkan, secara umum Indonesia dan China sepakat untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara diberbagai bidang termasuk pertahanan dan keamanan seperti yang tertuang dalam kemitraan strategis yang disepakati kedua pihak pada 2005.

Selain itu, Indonesia dan China memiliki kesepakatan kerja sama pertahanan yang ditandatangani kedua menteri pertahanan pada 7 November 2007. "Namun, seluruh kesepakatan itu harus dipertajam lagi aturan mainnya, mekanismenya, sistem yang yang akan dijalankan seperti apa. Ini yang terus akan dibicarakan antara kedua pihak secara berkesinambungan," tutur Sjafrie.

Pada kesempatan terpisah, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, segala kemungkinan kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan China akan terus dijajaki.

"Namun, Indonesia mengharapkan agar kerja sama industri pertahanan kedua negara itu dapat mendukung pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri. Karena itu target kami saat ini yakni membangkitkan kembali industri pertahanan nasional," katanya.

Indonesia menjalin kerja sama industri pertahanan dengan beberapa negara semisal dalam bentuk produksi bersama.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Kemenhan Akan Memproses Hibah Hercules Dari Australia

Hercules C-130H milik RAAF Australia

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan memproses tahapan hibah pesawat C-130 Hercules dari Australia. "Ya sedang kita proses semua tahapannya, karena meski itu pesawat milik Angkatan Udara Australia tetapi hibah itu harus ada izin dari Kementerian Pertahanan AS," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Jumat (12/11).

Kepada ANTARA, Purnomo mengemukakan, Angkatan Udara Australia berencana akan mengganti pesawat angkut C-130 Herculesnya dari tipe H dengan tipe J.

"Hercules lama sebelum dihibahkan harus dilaporkan dan dikembalikan ke AS (sebagai produsen). Dan ini perlu proses panjang. Setelah selesai, Australia juga masih menunggu pengganti pesawatnya tiba yakni tipe J," ungkap Menhan.

Jika pesawat baru yakni Hercules tipe J belum diterima, kata dia, maka Australia juga belum bisa menghibahkan Hercules lamanya kepada Indonesia.

Populasi Hercules yang dimiliki TNI Angkatan Udara tercatat 21 unit yang kini dioperasikan di Skuadron Udara 31/Halim Perdanakusuma dan Skuadron 32/Abdurahman Saleh. Khusus di Skuadron Udara 32 dari 11 unit Hercules yang dioperasikan, hanya enam yang dinyatakan siap. Sisanya masih menjalani masa pemeliharaan rutin.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Bagian-bagian keris

Sebagian ahli tosan aji mengelompokkan keris sebagai senjata tikam, sehingga bagian utama dari sebilah keris adalah wilah (bilah) atau bahasa awamnya adalah seperti mata pisau. Tetapi karena keris mempunyai kelengkapan lainnya, yaitu warangka (sarung) dan bagian pegangan keris atau ukiran, maka kesatuan terhadap seluruh kelengkapannya disebut keris.

Pegangan keris atau hulu keris

Pegangan keris (bahasa Jawa: gaman) ini bermacam-macam motifnya, untuk keris Bali ada yang bentuknya menyerupai dewa, pedande (pendeta), raksasa, penari, pertapa hutan dan ada yang diukir dengan kinatah emas dan batu mulia dan biasanya bertatahkan batu mirah delima.

Pegangan keris Sulawesi menggambarkan burung laut. Hal itu sebagai perlambang terhadap sebagian profesi masyarakat Sulawesi yang merupakan pelaut, sedangkan burung adalah lambang dunia atas keselamatan. Seperti juga motif kepala burung yang digunakan pada keris Riau Lingga, dan untuk daerah-daerah lainnya sebagai pusat pengembangan tosan aji seperti Aceh, Bangkinang (Riau) , Palembang, Sambas, Kutai, Bugis, Luwu, Jawa, Madura dan Sulu, keris mempunyai ukiran dan perlambang yang berbeda. Selain itu, materi yang dipergunakan pun berasal dari aneka bahan seperti gading, tulang, logam, dan yang paling banyak yaitu kayu.

Untuk pegangan keris Jawa, secara garis besar terdiri dari sirah wingking ( kepala bagian belakang ) , jiling, cigir, cetek, bathuk (kepala bagian depan) ,weteng dan bungkul.


* Warangka atau sarung keris

Warangka, atau sarung keris (bahasa Banjar : kumpang), adalah komponen keris yang mempunyai fungsi tertentu, khususnya dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa, paling tidak karena bagian inilah yang terlihat secara langsung. Warangka yang mula-mula dibuat dari kayu (yang umum adalah jati, cendana, timoho, dan kemuning). Sejalan dengan perkembangan zaman terjadi penambahan fungsi wrangka sebagai pencerminan status sosial bagi penggunanya. Bagian atasnya atau ladrang-gayaman sering diganti dengan gading.

Secara garis besar terdapat dua bentuk warangka, yaitu jenis warangka ladrang yang terdiri dari bagian-bagian : angkup, lata, janggut, gandek, godong (berbentuk seperti daun), gandar, ri serta cangkring. Dan jenis lainnya adalah jenis wrangka gayaman (gandon) yang bagian-bagiannya hampir sama dengan wrangka ladrang tetapi tidak terdapat angkup, godong, dan gandek.

Aturan pemakaian bentuk wrangka ini sudah ditentukan, walaupun tidak mutlak. Wrangka ladrang dipakai untuk upacara resmi , misalkan menghadap raja, acara resmi keraton lainnya (penobatan, pengangkatan pejabat kerajaan, perkawinan, dll) dengan maksud penghormatan. Tata cara penggunaannya adalah dengan menyelipkan gandar keris di lipatan sabuk (stagen) pada pinggang bagian belakang (termasuk sebagai pertimbangan untuk keselamatan raja ). Sedangkan wrangka gayaman dipakai untuk keperluan harian, dan keris ditempatkan pada bagian depan (dekat pinggang) ataupun di belakang (pinggang belakang).

Dalam perang, yang digunakan adalah keris wrangka gayaman , pertimbangannya adalah dari sisi praktis dan ringkas, karena wrangka gayaman lebih memungkinkan cepat dan mudah bergerak, karena bentuknya lebih sederhana.

Ladrang dan gayaman merupakan pola-bentuk wrangka, dan bagian utama menurut fungsi wrangka adalah bagian bawah yang berbentuk panjang ( sepanjang wilah keris ) yang disebut gandar atau antupan ,maka fungsi gandar adalah untuk membungkus wilah (bilah) dan biasanya terbuat dari kayu ( dipertimbangkan untuk tidak merusak wilah yang berbahan logam campuran ) .

Karena fungsi gandar untuk membungkus , sehingga fungsi keindahannya tidak diutamakan, maka untuk memperindahnya akan dilapisi seperti selongsong-silinder yang disebut pendok . Bagian pendok ( lapisan selongsong ) inilah yang biasanya diukir sangat indah , dibuat dari logam kuningan, suasa ( campuran tembaga emas ) , perak, emas . Untuk daerah diluar Jawa ( kalangan raja-raja Bugis , Goa, Palembang, Riau, Bali ) pendoknya terbuat dari emas , disertai dengan tambahan hiasan seperti sulaman tali dari emas dan bunga yang bertaburkan intan berlian.

Untuk keris Jawa , menurut bentuknya pendok ada tiga macam, yaitu (1) pendok bunton berbentuk selongsong pipih tanpa belahan pada sisinya , (2) pendok blewah (blengah) terbelah memanjang sampai pada salah satu ujungnya sehingga bagian gandar akan terlihat , serta (3) pendok topengan yang belahannya hanya terletak di tengah . Apabila dilihat dari hiasannya, pendok ada dua macam yaitu pendok berukir dan pendok polos (tanpa ukiran).


* Wilah

Wilah atau wilahan adalah bagian utama dari sebuah keris, dan juga terdiri dari bagian-bagian tertentu yang tidak sama untuk setiap wilahan, yang biasanya disebut dapur, atau penamaan ragam bentuk pada wilah-bilah (ada puluhan bentuk dapur). Sebagai contoh, bisa disebutkan dapur jangkung mayang, jaka lola , pinarak, jamang murub, bungkul , kebo tedan, pudak sitegal, dll.

Pada pangkal wilahan terdapat pesi , yang merupakan ujung bawah sebilah keris atau tangkai keris. Bagian inilah yang masuk ke pegangan keris ( ukiran) . Pesi ini panjangnya antara 5 cm sampai 7 cm, dengan penampang sekitar 5 mm sampai 10 mm, bentuknya bulat panjang seperti pensil. Di daerah Jawa Timur disebut paksi, di Riau disebut puting, sedangkan untuk daerah Serawak, Brunei dan Malaysia disebut punting.

Pada pangkal (dasar keris) atau bagian bawah dari sebilah keris disebut ganja (untuk daerah semenanjung Melayu menyebutnya aring). Di tengahnya terdapat lubang pesi (bulat) persis untuk memasukkan pesi, sehingga bagian wilah dan ganja tidak terpisahkan. Pengamat budaya tosan aji mengatakan bahwa kesatuan itu melambangkan kesatuan lingga dan yoni, dimana ganja mewakili lambang yoni sedangkan pesi melambangkan lingganya. Ganja ini sepintas berbentuk cecak, bagian depannya disebut sirah cecak, bagian lehernya disebut gulu meled , bagian perut disebut wetengan dan ekornya disebut sebit ron. Ragam bentuk ganja ada bermacam-macam, wilut , dungkul , kelap lintah dan sebit rontal.

Luk, adalah bagian yang berkelok dari wilah-bilah keris, dan dilihat dari bentuknya keris dapat dibagi dua golongan besar, yaitu keris yang lurus dan keris yang bilahnya berkelok-kelok atau luk. Salah satu cara sederhana menghitung luk pada bilah , dimulai dari pangkal keris ke arah ujung keris, dihitung dari sisi cembung dan dilakukan pada kedua sisi seberang-menyeberang (kanan-kiri), maka bilangan terakhir adalah banyaknya luk pada wilah-bilah dan jumlahnya selalu gasal ( ganjil) dan tidak pernah genap, dan yang terkecil adalah luk tiga (3) dan terbanyak adalah luk tiga belas (13). Jika ada keris yang jumlah luk nya lebih dari tiga belas, biasanya disebut keris kalawija, atau keris tidak lazim.
Sumber : http://wikipedia.org


TNI AU Beli Dua Unit Pesawat Boeing 737-400

JAKARTA - TNI AU dan PT Garuda Indonesia mengadakan penandatangan nota kesepahaman tentang pengalihan dua unit pesawat Boeing 737-400, yang ditandatangai oleh Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat dan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, di Mabesau Cilangkap, Senin (8/11).

Penandatanganan nota kesepahaman ini adalah salah satu tahapan dalam mewujudkan proses pembelian 2 unit pesawat Boeing 737-400 dari PT Garuda Indonesia (Persero) ke pihak TNI AU, selanjutnya akan dilaksanakan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu penyusunan dokumen kontrak jual beli.

Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2012, TNI AU telah memprogramkan dan menganggarkan untuk meningkatkan kemampuan alutsista agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penangkal, penindak, dan pemulih dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di udara.

“TNI AU mengharapkan bahwa kegiatan penyusunan dokumen kontrak pembelian pararel dengan kegiatan pelatihan di bidang pemeliharaan, dan tim teknis, agar supaya pesawat tersebut dapat dioperasikan di TNI AU dengan segera”, ungkapnya.

Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan, sebagai “national flag carrier” selain menjalankan misi sebagai salah sebagai suatu entitas bisnis, Garuda memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan aspek perekonomian , sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan negara.

Dikatakan, sejalan dengan peranannya tersebut, maka Garuda Indonesia senantiasa berupaya untuk dapat menjalin kerja sama serta memberikan dukungan bagi berbagai lembaga dan intitusi agar tercipta sinergi yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan pada umumnya bagi negara dan bangsa.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Kemenhan Siap Arahkan Generasi Muda Kuasai Teknologi Pertahanan


LAMPUNG - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengingatkan bahwa kapasitas generasi muda di bidang teknologi perlu dikembangangkan untuk berpartisipasi melanjutkan pembangunan bangsa.

"Saya kira dua hal yang perlu dilakukan generasi muda Indonesia, yaitu pembangunan karakter jati diri bangsa dan pembangunan kapasitas sebagai pemuda untuk membangun Indonesia," kata Purnomo di Waytuba, Waykanan, sekitar 200 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Sabtu (6/11).

Untuk menjadi pahlawan Indonesia, lanjut Menhan, semata-mata tidak saja terbatas menjadi anggota TNI atau Polri.

"Di bidang teknologi pun juga bisa. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia selalu siap mengarahkan pemuda ke arah situ," tegasnya.

Terkait uji coba R-Han 122 dari Lapangan Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya Km 8 Baturaja, Sumatera Selatan, ujar Menhan, mempertimbangkan aspek pertahanan dan membangun kepercayaan diri.

"Kementerian Riset dan Teknologi atau KRT bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN telah berhasil membuat roket caliber 122 mm. Ke depan teknologi peroketan diharapkan tidak hanya digunakan untuk ilmiah akan tetapi bisa digunakan untuk kepentingan pertahanan Alutsista TNI," katanya.

Selain integrasi prototype roket warhead diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Alutsista TNI yang selama ini masih tergantung dengan luar negeri, lanjut dia, juga untuk menumbuhkembangkan kemandirian bangsa.

"Penelitian dan pengembangan rekayasa teknologi di bidang pertahanan negara menjadi semakin penting dalam rangka memajukan dan meningkatkan produksi dalam negeri baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus," jelasnya.

Ia menambahkan, dalam mendukung pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi Alutsista TNI membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Untuk itu penggunaannya harus efektif dan efisien, karena satu roket harganya sekitar Rp75 juta, namun jika dibandingkan dengan membeli dari luar negeri jauh lebih murah," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, peluncuran R-Han 122 dari Lapangan Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya Km 8 Baturaja, Sumatera Selatan, berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan RI nomor: Kep/33/I2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang program kerja dan anggaran balitbang Kemhan tahun 2010.

Selain itu juga Surat Perintah Kabalitbang Kemhan nomor: Sprint 747/ V/2010 tanggal 31 Mei 2010 tentang panitia kegiatan pengembangan sistem senjata uji coba model warhead dengan menggunakan roket dan pengembangan rudal.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Sejarah Seni Pewayangan

Wayang, merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang paling tua. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang, yaitu yang terdapat pada prasasti Balitung dengan tahun 907 Masehi, yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang.

Prasasti berupa lempengan tembaga dari Jawa Tengah; Royal Tropical Institute, Amsterdam, contoh prasasti ini dapat dilihat dalam lampiran buku Claire Holt Art in Indonesia: Continuities and Changes,1967 terjemahan Prof.Dr.Soedarsono(MSPI-2000-hal 431).

Tertulis sebagai berikut:

Dikeluarkan atas nama Raja Belitung teks ini mengenai desa Sangsang, yang ditandai sebagai sebuah tanah perdikan, yang pelaksanaannya ditujukan kepada dewa dari serambi di Dalinan. Lagi setelah menghias diri dengan cat serta bunga-bunga para peserta duduk di dalam tenda perayaan menghadap Sang Hyang Kudur. “Untuk keselamatan bangunan suci serta rakyat” pertunjukan (tontonan) disakilan. Sang Tangkil Hyang sang (mamidu), si Nalu melagukan (macarita) Bhima Kumara, serta menari (mangigal) sebagai Kicaka; si Jaluk melagukan Ramayana; si Mungmuk berakting (mamirus) serta melawak (mebanol), si Galigi mempertunjukkan Wayang (mawayang) bagi para Dewa, melagukan Bhimaya Kumara.

Pentingnya teks ini terletak pada indikasi yang jelas bahwa pada awal abad ke-10, episode-episode dari Mahabharata dan Ramayana dilagukan dalam peristiwa-peristiwa ritual. Bhimaya Kumara mungkin sebuah cerita yang berhubungan dengan Bima boleh jadi telah dipertunjukan sebagai sebuah teater bayangan (sekarang: wayang purwa). Dari mana asal-usul wayang, sampai saat ini masih dipersoalkan, karena kurangnya bukti-bukti yang mendukungnya. Ada yang meyakini bahwa wayang asli kebudayaan Jawa dengan mengatakan karena istilah-istilah yang digunakan dalam pewayangan banyak istilah bahasa Jawa.

Dr.G.A.J.Hazeu, dalam detertasinya Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (Th 1897 di Leiden, Negeri Belanda) berkeyakinan bahwa pertunjukan wayang berasal dari kesenian asli Jawa. Hal ini dapat dilihat dari istilah-istilah yang digunakan banyak menggunakan bahasa Jawa misalnya, kelir, blencong, cempala, kepyak, wayang. Pada susunan rumah tradisional di Jawa, kita biasanya akan menemukan bagian-bagian ruangan: emper, pendhapa, omah mburi, gandhok senthong dan ruangan untuk pertujukan ringgit (pringgitan), dalam bahasa Jawa ringgit artinya wayang. Bagi orang Jawa dalam membangun rumahpun menyediakan tempat untuk pergelaran wayang. Dalam buku Over de Oorsprong van het Java-ansche Tooneel - Dr.W Rassers mengatakan bahwa, pertunjukan wayang di Jawa bukanlah ciptaan asli orang Jawa. Pertunjukan wayang di Jawa, merupakan tiruan dari apa yang sudah ada di India. Di India pun sudah ada pertunjukan bayang-bayang mirip dengan pertunjukan wayang di Jawa.

Dr.N.J. Krom sama pendapatnya dengan Dr. W. Rassers, yang mengatakan pertunjukan wayang di Jawa sama dengan apa yang ada di India Barat, oleh karena itu ia menduga bahwa wayang merupakan ciptaan Hindu dan Jawa. Ada pula peneliti dan penulis buku lainnya yang mengatakan bahwa wayang berasal dari India, bahkan ada pula yang mengatakan dari Cina. Dalam buku Chineesche Brauche und Spiele in Europa - Prof G. Schlegel menulis, bahwa dalam kebudayaan Cina kuno terdapat pergelaran semacam wayang.

Pada pemerintahan Kaizar Wu Ti, sekitar tahun 140 sebelum Masehi, ada pertunjukan bayang-bayang semacam wayang. Kemudian pertunjukan ini menyebar ke India, baru kemudian dari India dibawa ke Indonesia. Untuk memperkuat hal ini, dalam majalah Koloniale Studien, seorang penulis mengemukakan adanya persamaan kata antara bahasa Cina Wa-yaah (Hokian), Wo-yong (Kanton), Woying (Mandarin), artinya pertunjukan bayang-bayang, yang sama dengan wayang dalam bahasa Jawa.

Meskipun di Indonesia orang sering mengatakan bahwa wayang asli berasal dari Jawa/Indonesia, namun harus dijelaskan apa yang asli materi wayang atau wujud wayang dan bagaimana dengan cerita wayang. Pertanyaannya, mengapa pertunjukan wayang kulit, umumnya selalu mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabharata? Dalam papernya Attempt at a historical outline of the shadow theatre Jacques Brunet, (Kuala Lumpur, 27-30 Agustus 1969), mengatakan, sulit untuk menyanggah atau menolak anggapan bahwa teater wayang yang terdapat di Asia Tenggara berasal dari India terutama tentang sumber cerita. Paper tersebut di atas mencoba untuk menjelaskan bahwa wayang mempunyai banyak kesamaan terdapat di daerah Asia terutama Asia Tenggara dengan diikat oleh cerita-cerita yang sama yang bersumber dari Ramayana dan Mahabharata dari India. Sejarah penyebaran wayang dari India ke Barat sampai ke Timur Tengah dan ke timur umumnya sampai ke Asia Tenggara.

Di Timur Tengah, disebut Karagheuz, di Thailand disebut Nang Yai & Nang Talun, di Cambodia disebut Nang Sbek & Nang Koloun. Dari Thailand ke Malaysia disebut Wayang Siam. Sedangkan yang langsung dari India ke Indonesia disebut Wayang Kulit Purwa. Dari Indonesia ke Malaysia disebut Wayang Jawa. Di Malaysia ada 2 jenis nama wayang, yaitu Wayang Jawa (berasal dari Jawa) dan Wayang Siam berasal dari Thailand.

Abad ke-4 orang-orang Hindu datang ke Indonesia, terutama para pedagangnya. Pada kesempatan tersebut orang-orang Hindu membawa ajarannya dengan Kitab Weda dan epos cerita maha besar India yaitu Mahabharata dan Ramayana dalam bahasa Sanskrit. Abad ke-9, bermunculan cerita dengan bahasa Jawa kuno dalam bentuk kakawin yang bersumber dari cerita Mahabharata atau Ramayana, yang telah diadaptasi kedalam cerita yang berbentuk kakawin tersebut, misalnya cerita-cerita seperti: Arjunawiwaha karangan Empu Kanwa, Bharatayuda karangan Empu Sedah dan Empu Panuluh, Kresnayana karangan Empu Triguna, Gatotkaca Sraya karangan Empu Panuluh dan lain-lainnya. Pada jamannya, semua cerita tersebut bersumber dari cerita Mahabharata, yang kemudian diadaptasi sesuai dengan sejarah pada jamannya dan juga disesuaikan dengan dongeng serta legenda dan cerita rakyat setempat. Dalam mengenal wayang, kita dapat mendekatinya dari segi sastra, karena cerita yang dihidangkan dalam wayang terutama wayang kulit umumnya selalu diambil dari epos Mahabharata atau Ramayana. Kedua cerita tersebut, apabila kita telusuri sumber ceritanya berasal dari India. Mahabharata bersumber dari karangan Viyasa, sedangkan Epos Ramayana karangan Valmiki.

Peta Penyebaran Cerita Wayang dari Cina


(Lihat: buku Traditional Drama And Music of Southeast Asia - Edited by M.Taib Osman, Terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. Th. 1974)

Hal ini diperkuat fakta bahwa cerita wayang yang terdapat di Asia terutama di Asia Tenggara yang umumnya menggunakan sumber cerita Ramayana dan Mahabharata dari India. Cerita-cerita yang biasa disajikan dalam wayang, sebenarnya merupakan adaptasi dari epos Ramayana dan Mahabharata yang disesuaikan dengan cerita rakyat atau dongeng setempat. Dalam sejarahnya pertunjukan wayang kulit selalu dikaitkan dengan suatu upacara, misalnya untuk keperluan upacara khitanan, bersih desa, menyingkirkan malapetaka dan bahaya. Hal tersebut sangat erat dengan kebiasaan dan adat-istiadat setempat.

Dalam menelusuri sejak kapan ada pertunjukan wayang di Jawa, dapat kita temukan berbagai prasasti pada jaman raja-raja Jawa, antara lain pada masa Raja Balitung. Namun tidak jelas apakah pertunjukan wayang tersebut seperti yang kita saksikan sekarang. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang. Hal ini juga ditemukan dalam sebuah kakawin Arjunawiwaha karya Empu Kanwa, pada jaman Raja Airlangga dalam abad ke-11. Oleh karenanya pertunjukan wayang dianggap kesenian tradisi yang cukup tua. Sedangkan bentuk wayang pada pertunjukan di jaman itu belum jelas tergambar bagaimana bentuknya. Pertunjukan teater tradisional pada umumnya digunakan untuk pendukung sarana upacara baik keagamaan ataupun adat-istiadat, tetapi pertunjukan wayang kulit dapat langsung menjadi ajang keperluan upacara tersebut. Ketika kita menonton wayang, kita langsung dapat menerka pertunjukan wayang tersebut untuk keperluan apa. Hal ini dapat dilihat langsung pada cerita yang dimainkan, apakah untuk keperluan menyambut panen atau untuk ngruwat dan pertunjukan itu sendiri merupakan suatu upacara.
Sumber : http://wayangprabu.com


Indonesia Bakal Memproduksi 500 Roket R-Han 122

LAMPUNG - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan dalam jangka waktu empat tahun ke depan Indonesia akan memiliki 500 roket sebagai pertahanan nasional.

"Insya Allah nanti pada tahun 2014 paling sedikit ada 500 roket R-Han 122 yang akan masuk dalam jajaran pertahanan kita dan ini merupakan hasil karya anak negeri selama enam tahun," kata Menhan di Waytuba, Waykanan, Lampung, Sabtu (6/11). R-Han 122, lanjut Menhan, berfungsi sebagai senjata yang berdaya ledak optimal dengan sasaran permukaan berdaya jangkau 11 hingga 14 km.

"Selama ini roket yang kita kembangkan telah diaplikasikan untuk kepentingan ilmiah atau sipil, diantaranya penginderaan jarak jauh, penelitian atmosfer, pemantauan cuaca atau peluncuran satelit, diharapkan nantinya roket ini akan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk perkembangan teknologi rudal di dalam negeri," ungkapnya disela-sela uji coba peluncuran empat roket R-Han 122 dari Lapangan Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya Km 8 Baturaja.

Peluncuran dilakukan pukul 11.05 oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro. Empat roket yang diluncurkan terdiri dari tiga unit wearhead smoks dan satu unit wearhead live (tajam dan berisi eksposif). Empat roket jatuh sekitar 14 kilometer masuk di lapangan tembak pusat latihan tempur Martapura OKU Timur.

"R-Han adalah hasil kerja keras kita selama enam tahun. Tiga tahun pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh intitusi LAPAN, Pindad, PT Dirgantara Indonesia, Kementerian Pertahanan dan Menristek dan pada tiga tahun selanjutnya telah dikolaborasikan," ujarnya.

Kebijakan pembangunan sarana pertahanan, lanjut Menhan, merupakan bagian terpadu dari kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan kondisi geografi, demografi, sumber kekayaan alam buatan maupun kemampuan anggaran negara.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


PERAN KERIS DALAM SEJARAH


Keris adalah salah satu senjata adat suku –suku bangsa di Nusantara , yang merupakan senjata penusuk jarak pendek dikenal dan dipakai oleh sebagian masyarakat di Asia Tenggara . Keris merupakan senjata penusuk yang dimuliakan , dihormati bahkan dianggap keramat. Tidak hanya suku bangsa di Indonesia , juga bangsa lain di sebagian Asia Tenggara juga mengenal dan memakainya. Misalnya saja bangsa Malaysia , Brunai , Sabah , Tailand , Kamboja , Laos, Suku Moro di Pilliphina Selatan juga mengenal atau memakai Keris . ( Karsten Sejr Jensen , 1998 , 5 -7 . )

Selain senjata penusuk , keris merupakan benda yang berfungsi sebagai senjata yang dianggap mempunai daya magis , benda Pusaka , sebagai benda kehormatan, sebagai benda sejarah , sebagai benda komoditi perdagangan , sebagai symbol , sebagai tanda kehormatan , sebagai benda pelengkap upacara , dan sebagai benda pelengkap busana . ( Garret 7 Bronwen Solyom , 1987 . 12. ).

Bagaimana kedudukan keris keris dalam sejarah bangsa , tidak dapat dipungkiri lagi , dalam ceritera , babad maupun sejarah modern , keris banyak berfungsi sebagai obyek sejarah , bahkan keris kadang- kadangdapat menjadi benda penentu sejarah . ( Surono , 1979, 2 . )

Keris selalu muncul dalam legenda , ceritera tutur atau oral tradisi , babad atau sejarah tradisi , sampai pada sejarah modern . Ternyata bila dicari dalam ceritera tutur atau penulisan sejarah , keterangan mengenai keris banyak yang dapat diketahui .seperti misalnya dalam ceritera legenda Ajisaka , Pararaton , Babad Tanah Jawi sampai penulisan sejarah modern De Graaf, perang Diponegoro . Bahkan keris masih juga hadir dalam masyarakat modern masa kemerdekaan contohnya panglima besar besar Soedirman dan Bung Karno ., sampai kepada pak Harto.

Ceritera Jawa yang paling tua, yaitu Serat Ajisaka , walaupun ini masih merupakan ceritera tutur yang bersifat legenda menghadirkan keterangan tentang keris . Pada masa Sang Aji Saka telah menjadi raja menguasai tanah Jawa , maka berkenan mengambil pusaka keris yang ditinggalkan di Gunung Kendil., Keris itu dibawa dan dikuasakan kepada abdinya yang bernama Sambada . Sang Ajisaka mengutus abdinya yang bernama Dora untuk mengambil pusaka keris itu. Setelah sampai di Gunung Kendhil , Sambada tidak mau memberikan keris pusaka itu , karena dia mendapat pesan dari Sang Ajisaka , bahwa keris itu tidak boleh diberikan kepada siapapapun kecuali sang Aji saka . Maka terjadi percekcokan meningkat menjadi perkelahian , dua abdi tersebut mati bersama. Sang Aji saka telah menunggu lama tetapi utusannya tak kunjung datang, kemudian menyusul ke Gunung Kendhil . Ajisaka kemudian merasa berdosa karena mati bersama

( sampyuh ) maka sebagai peringatan akan dosana diciptakan aksara yang kelak kemudian menjadi huruf Jawa , ha, na, ca , ra , ka . da ,ta, sa, wa, la . Pa, da, ja, ya , nya . ma, ga, ba, tha, nga .

Artinya : ada utusan , sama –sama berkelahi , sama - sama saktinya , sama- sama menjadi bangkai . ( Serat Ajisaka , N.D. halaman 9 –34 ) .

Walaupun serat Ajisaka ini merupakan legenda atau ceritera tutur , tetapi cerita ini sampai masa sekarang masih menjadi dasar pandangan masyarakat Jawa atau Bali , ini merupakan mantifac atau facta mental yang masih hidup dalam kehidupan masyarakat sampai masa sekarang .

Ceritera dari Babad Tanah Jawi menyebutkan bahwa Ciung Wanara setelah dewasa diserahkan oleh Ki Buyut untuk mengabdi pada pandai besi istana , setelah tahu cara kerja pandai besi kemudian membuat banyak senjata keris, pedang , kudi , kujang . Kemudian Ciung Wanara membuat tempat tidur kantil yang dibuat dengan terali besi , yang dinamakan Balai Sawo . Setelah itu Ciung Wanara mengabdi pada raja Pajajaran Arya Bangah . Karena banyak berjasa Ciung wanara dianugerahi nama Banyak Wide . Kelak dengan tempat tidur berterali besi ini dapat membalas dendamnya kepada raja Pajajaran Arya Bangah . yang kemudian dihanyutkan kesungai Karawang . Ciung Wanara menjadi raja besar di Pajajaran , begelar Harya Banyak Wide . Kemudian berperang dengan adik Arya Bangah yang bernama Jaka Sesuruh . Jaka Sesuruh yang kalah melarikan diri dari Pajajaran menuju ke Jawa Timur . ( Babad Tanah Jawi , Sudibyo ZH , 1980 , 17 –24. ).

Dalam serat -serat Panji yang terdiri atas beberapa versi , Panji Inu Kertapati Pangeran dari Kerajaan Jenggala yang kemudian menjadi raja dan dapat menjatukan kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri, setelah menjadi raja bergelar Kameswara , adalah seorang yang pandai mengolah curiga , atau bermain silat dengan keris. Walaupun ceritera ini sekedar hanya sastra sejarah , atau ceritera tutur , ceritera Panji pangeran dari Panjalu ini masa lampau menjadi suri tauladan dan menjiwai kehidupan masyarakat Jawa yang agraris feodal . Ceritera Panji ini bahkan tersiar sampai Vietnam dan Kamboja . ( Poerbotjaroko , 1969 , 4 . ) .

Dalam masa kerajaan di Jawa Timur dari masa Kediri sampai Singhasari sejarah keris tampak kelam , tetapi diketahui bahwa akibat adanya kepercayaan baru yaitu Tantrayana , keris pada masa itu berkembang mencapai bentuknya . Keris yang tadinya berbentuk gemuk pendek berbadan lebar cenderung seperti keris Budha atau Katga pada masa ini berubah ramping walaupun uga masihtampak dempakdan sangkuk . Contohnya keris- keris Jenggala dan Singhasari , dalam relief di Candi Panataran , keris sudah lebih ramping bentuknya , ( Wawancara dengan Suprapto Suryodarmo 1986 . ).

Baru dalam kitab Pararaton didapatkan keterangan yang luar biasa tentang keris . Kemelut Tumapel dengan tokoh Ken Angrok seorang rakyat jelata anak Ken Endog yang dipercaya titisan Dewa Brahma , membuat sejarah besar . Kitab Pararaton memberi keterangan yang banyak tentang keris. Karena Ken Angrok jatuh cinta dengan Ken Dedes , wanita yang secara paksa menjadi istri Akuwu Tunggul Ametung . Untuk membunuh tunggul Ametung Ken Angrok memesan keris sakti kepada Empu Gandring, Keris Empu Gandring kemudian mulai memakan korban , pertama adalah Empu Gandring , kemudian Tunggul Ametung , Keboijo , Ken Anggrok sendiri , Panji Anusapati , Panji Tohjaya, dan Ranggawuni , Jadi keris Empu Gandring, telah memakan tujuh korban diantaranya Ken Angrok sendiri dan keturunanya . Tetapi Ken Angrok sendiri telah berhasil merebut Kerajaan Singhasari , yang kelak kemudian keturunanya akan meneruskan menjadi raja- raja sesudahnya . Oleh sebab kitab yang memuat ceritera itu disebut kitab Pararaton . Dalam peristiwa ini keris yang merupakan senjata penusuk berperan serta dalam penentuan sejarah . Serat pararaton yang menghebohkan ini ditemukan ditulis pada keropak atau Ron Tal dalam bahasa kawi . Ceritera ini menjadi penelitian sarjana Belanda yang bernama Brandes , dan pernah diterjemahkan dalam bahasa Belanda ( Mangkudimedjo , 1979 ,25. ).

Peristiwa - peristiwa besar yang melibatkan peran keris dalam masa kerajaan Majapahit apabila dikaji dari sejarah formal maupun ceritera tutur akan banyak ditemukan . Raja Jayanegara terbunuh oleh keris Ra Tancha yang masih termasuk keluarga raja atau Darmaputra . Ra Tancha kemudian ditangkap dan dibunuh oleh Gajah mada . Peristiwa ini selanjutnya mengakibatkan Hayam wuruk mewarisi takhta, dan kebesaran kerajaan Majapahit mencapai puncaknya.

Begitu juga dalam ceritera tutur atau babad , banyak peran keris dalam sejarah yang hadir . Ceritera Bondan Kejawan atau pangeran Lembu Peteng . diperintahkan oleh prabu Brawijaya untuk belajar dan mengabdi pada ki Gede Tarub. Sang Prabu memberikan dua keris pusaka . Setelah berkelahi dengan perampok salah satu kerisna patah tetapi mengalami kemenangan . Bondan kejawan ini kemudian dikawinkan dengan putri ki Gede satu-satunya yang benama Nawangsih . Selanjutnya Bondan Kejawan menurunkan sederetan nama besar dalam sejarah masa kerajaan Demak . Cerita ini banyak ditulis dalam Babad Tanah Jawi , babad Pajang , dan Babad Para Wali

Dalam Babad Tanah Jawi Terdapat sebuah bagian khusus yang memuat banyak keterangan tentang keris yaitu riwayat hidup dari empu - empu pande keris. Dalam babad diceriterakan riwayat empu Supa Gati , Supa Jigja , Supa Driya Supa Pangeran Sendang, empu Pitrang, Empu ki Sura, dan ki Supa Anom .

Dalam babad Tanah Jawi itu diceriterakan tentang raja Majapahit , yang memesan keris pada para empu , begitu juga para Wali yang membuat keris dapur-dapur yang baru . Muncul nama nama keris Pusaka seperti Condong Campur , Sabuk inten , Nagasasra , Sengkelat , Carubuk , Kala munjeng , pedang kyai lawang , kendali rangah macan guguh .dan lain sebagainya yang kelak menjadi pusaka raja - raja Jawa selanjutnya. Pusaka tersebut sedikit banyak ikut berperan dalam sejarah . ( Panji Prawirajuda ; 1984 , 225 –271 ).

Pada masa kerajaan Islam di Demak begitu banyak keterangan tentang keris . dan keris merupakan benda sebagai penentu sejarah., banyak ceritera tutur , serat ,babad , bahkan sejarah modern tulisan H.J de Graaf menulis tentang peristiwa pembunuhan , perebutan takhta , dan balas dendam di masa kerajaan Demak. Pembunuhan dengan keris pada masa ini ternyata merajalela . Raja Demak pertama adalah Raden Patah atau Sultan Jim Bun sebenarnya putra Bra Wijaya raja Majapahit , yang dipelihara oleh Harya Damar , adipati Palembang . Setelah Sultan Fatah meninggal digantikan oleh Puteranya yang tertua yaitu Pangeran Sabrang Lor , tetapi pangeran ini meninggal pada masa mudanya, belum menikah dan belum mempunyai putera . Seharusnya yang menggantikan adalah putra yang kedua yaitu Sekar Seda Lepen . Tetapi Sekar Seda Lepen dibunuh ditusuk dengan keris dari belakang , sewaktu pulang dari sholat Jumat di masjid Demak. Sepulang dari sholat Jumat, Seda Lepen dikutit dari belakang dan kemudian ditusuk pingangnya dengan keris . Seda lepen meninggal di tepian sungai , oleh sebab disebut Sekar Seda Lepen . Pembunuhan itu dilakukan oleh seorang prajurit pejineman atau prajurit sandi bernama Surawiyata , orang suruhan atau abdi dari Raden Mukmin , yaitu nama muda Sunan Prawata .

Putera laki laki Sekar Seda Lepen bernama Haryo Penangsang , yang masih kecil diangkat menjadi murid terkasih Sunan Kudus . Haryo Penangsang kelak kemudian setelah menjadi Adipati di Jipang akan membalas dendam . Kerajaan Demak jatuh ke tangan putra ketiga bernama Sultan Trenggana . Tetapi Sultan Trenggana gugur waktu berperang melawan Kerajaan Brang Wetan atau Blambangan di Beteng Panarukan . Yang menggantikan menjadi raja kemudian adalah putra Trenggana yaitu Sunan Prawata . Tetapi masa pemerintahanya dipenuhi oleh kemelut persaingan kekuatan dan perebutan takhta . Harya Penangsang , putra Seda Lepen mulai membalas dendam. Pertama kali yang menjadi korban adalah Sunan Prawata sendiri , sewaktu Sunan Prawata sedang sakit tiduran duduk di pangku atau di ” sundang “ oleh Permaisurinya, datanglah dua orang prajurit Sureng yang berhasil menyelinap ke tempat tidurnya . Prajurit sureng suruhan Arya Penangsang ini segera menusuk Sunan Prawata , tusukan begitu kuat sehingga menembus dada sampai kepunggung , permaisuri yang memangkunya ikut tertusuk dan langsung mati. Sunan Prawata yang sakti walaupun terluka belum juga mati . Sunan Prawata meraih kerisnya Kyahi Bethok , dilemparkan kearah prajurit Sureng . Sureng itu hanya tersentuh keris sedikit pada kakinya luka tergores , prajurit Sureng itu kemudian segera mati . Sunan Prawata. Kemudian mati menebus dosanya karena telah membunuh Sekar Seda lepen .

Haryo Penangsang belum puas membalas dendam, maka terjadilah pembunuhan selanjutnya terhadap Sunan Hadiri . Sewaktu Sunan Hadiri dengan isterinya Ratu Kalinyamat melaporkan peristiwa itu dan minta pengadilan pada Sunan Kudus, kepulanganya ke Kalinyamat dihadang oleh prajurit Sureng utusan Harya Penangsang . Sunan Hadiri terbunuh di jalan ditikam dengan keris namun untungnya Ratu Kalinyamat berhasil selamat . Balas dendam Harya Penangsang juga belum berhenti ingin menumpas habis keturunan Trenggana sampai menantu - menantunya .

Sasaran ketiga adalah Hadiwijaya ( Jaka Tingkir ) Adipati Pajang , yang merupakan menantu Sultan Trenggana paling muda. Hadiwijaya pada masa itu telah menjadi Adipati di Pajang . Harya Penangsang kembali mengutus dua orang prajurit Sureng untuk membunuh Hadiwijaya . Para Sureng berhasil masuk ke tempat tidur menemukan Hadiwijaya yang baru tidur. Kemudian Sureng itu menusuk dengan keris. Hadiwijaya memang sakti, tidak mempan ditusuk dengan keris , bahkan kedua Sureng terjengkang pingsan karena kibasan kain dodot selimut sakti Hadiwijaya . Para Sureng kemudian diampuni disuruh kembali ke Jipang , bahkan diberi uang yang banyak . Para Sureng kemudian melapor kepada Harya Penangsang , Harya Penangsang marah besar , dan membunuh dua Sureng dengan kerisnya Kyai Brongot Setan Kober . Kedua Sureng telah mempermalukan Penangsang dan gagal dalam melakukan tugas .

Harya Penangsang kemudian gugur ditangan kerabat Sela. Ki gede Pemanahan , Ki gede Penjawi , dan putra Pemanahan , Danang Sutawijaya , yang berperang dengan segala taktik dan tipu daya. Akhirnya Adipati Jipang Haryo penagsang gugur . Maka tinggallah hanya satu orang terkuat pewaris kerajaan Demak. Jaka Tingkir atau Adipati Hadiwijaya kemudian menjadi Sultan di Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya . ( De Graaf . H J , 1985 , 23-30.).

Pada jaman kerajaan Mataram Islam yang ber ibukota di Kotagede kemudian berpindah ke Plered , sejak pemerintahan Panembahan Senapati sampai Amangkurat Agung, diketahui keterangan yang banyak tentang keris .

Beberapa peristiwa penting terjadi masa Panembahan Senapati mulai berkuasa di Mataram . Pada awal pemerintahan Senapati mulai membangun istana Kotagede, telah membelokkan rombongan Mantri Pemajegan dari daerah Bagelen yang akan menyampaikan hasil pajak daerah Bagelen dan Banyumas ke Pajang . Di Istana Mataram mereka diundang mampir dan dijamu makan- makan besar dan melihat tari –tarian. Ada seorang mantri Pemajegan yang bernama Ki Bocor , yang membenci Senapati dan ingin mencoba kesaktiannya . Pada malam hari waktu Panembahan Senapati baru duduk di atas tikar di pendapa, bersantai menghadapi meja pendek , datanglah ki Bocor dari belakang . Dengan cepat Ki Bocor menusuk punggung Panembahan Senapati dengan keris pusaka yang bernama Kyai Kebo Dengen . Tetapi setelah ditusuk berkali - kali Panembahan Senapati sama sekali tidak terluka . Ki Bocor kehabisan tenaga dan jatuh duduk berlutut minta ampun . Panembahan Senapati membalik kebelakang dan memaafkan perilaku ki Bocor . Ki Bocor segera pergi , meninggalkan kerisnya ang masih tertancap di tanah . Sejak saat itu para mantri dan pejabat dari Bagelen dan Banyumas sangat kagum dan menghormati Senapati.. Peristiwa ini banyak ditulis dalam Babad Tanah Djawi, Babad Pajajaran , Babad Baron Sekender, Dari babad Pajajaran diketahui bahwa Mantri Pamajegan Ki Bocor adalah Bebahu desa Bocor di Banyumas, keturunan Pangeran Tole yang membenci Mataram karena mulai berkembang menjadi kota yang ramai .( De Graaf , HJ. 1987 , 73. ).

Peristiwa yang besar sesudah itu menyusul lagi . Pangeran Alit, atau Pangeran Mas saudara ipar sultan Hadiwijaya yang menjabat Adipati Madiun, yang bernama Panembahan Madiun, memberontak terhadap kekuasaan Mataram.. Setelah Panembahan Senapati memimpin perang ke Madiun, Adipati Madiun merasa takut karena perajuritnya selalu kalah . Adipati Madiun mundur dan melarikan diri . Kadipaten dipertahankan oleh para prajurit yang dipimpin oleh Retna Jumilah , putri Adipati Madiun yang gagah berani . Panembahan Senapati berhasil menyeberangi bengawan Madiun, langsung memasuki Kadipaten . Kedatangan Senapati di hadapi oleh Retna Jumilah , yang telah siaga dengan para prajuritnya. Retna jumilah membawa keris sakti pusaka Madiun yang bernama kyahi Gumarang ( keris dapur Kala Gumarang adalah keris berdapur sepang dengan sogokan dan grenengan pada kedua kepet ganjana ).. Senapati menghentikan para prajurit pengawalnya di bawah pohon beringin, dan sendirian memasuki Pendapa Kadipaten. Kedatangan senapati dihadapi oleh Retna jumilah sendiri . Retna Jumilah menusuk - nusuk Senapati dengan keris Kyahi Gumarang tetapi Senapati tidak terluka sedikitpun . Kemudian Retna Jumilah kehabisan tenaga , berlutut minta ampun . Senapati mengampuni Retna Jumilah , akhirnya Retna Jumilah putri Madiun kemudian diambil sebagai isteri Senapati . Senapati kagum pada kecantikan dan keberaniannya . Sejarah ini banyak ditulis dalam babad , terutama Babad Tanah Jawi , Babad Matawis , dan buku sejarah tulisan De Graaf . Peristiwa ini terjadi pada tahun 1590 . ( De Graaf , HJ 1987. ).

Setelah Panembahan Senapati wafat , kemudian berkuasa Susuhunan Seda Krapyak atau Raden mas Jolang bergelar Susuhunan Hadi Hanyakrawati. Digantikan oleh raden Mas Rangsang , yang kemudian menjadi raja besar di Jawa bergelar Sultan Agung Hanyakra Kusuma . Pada masa awal pemerintahanya Sultan Agung mempersiapkan ekspansi ke Jawa Timur , atau daerah Brang Wetan , Sultan Agung mempersiapkan diri melengkapi peralatan perang . Sultan agung mengumpulkan empu – empu dan pande besi yang ada didaerah kekuasaan Mataram . Para empu diharuskan membuat senjara perang , tombak pedang , keris , bahkan sampai meriam Jawa . Ratusan empu dan pandai besi bekerja keras dibawah koordinasi tujuh orang empu ternama (tindih empu pitu) . Peristiwa ini disebut sebagai peristiwa Pakelun . Pada masa itu banyak dibuat keris , keris - keris itu dinamakan tangguh Mataram Pakelun ,. sampai masa sekarang keris-keris itu masih banyak dijumpai . Sedangkan meriam ang dibuat masa itu masih dapat dijumpai di keraton Kasunanan Surakarta . ( Riya Yasadipura , wawancara 1984 .).

Setelah Berhasil menaklukkan Blambangan sampai Madura , Maka terjadi pemberontakan kadipaten Pati , Adipati Pragola II, atau Adipati Pragolapati penguasa daerah Pati memberotak . Dalam ceritera tutur Jawa, dikatakan orang orang Pati kebal senjata. Kekebalan itu hanya dapat ditawarkan kalau senjata orang- orang Mataram diberi susuk emas . Setelah rahasia itu diketahui , maka keris Mataram diberi tatahan emas untuk menawarkan kekebalan orang dari Pati. Maka kadipaten Pati segera jatuh dan dikuasai Mataram . Setelah jatuhna blambangan dan Pati , Sultan Agung berkenan memberi pada para prajurit dan perwira yang berjasa dengan keris bertatah emas. Maka pada masa itu keris keris penghargaan banyak diberikan kepada para abdi dalem yang berjasa. Keris tanda penghargaan tersebut adalah keris bertatah emas Gajah Singa , Keris Gana Gajah Singa sebenarnya adalah cronogram ( sengkalan) tahun jatuhnya Pati . Tatahan emasnya disesuaikan dengan besarnya jabatan atau jasa dari para pahlawan yang ikut berperang menaklukkan Blambangan dan Pati. Tahun Keruntuhan Pati menurut catatan Belanda adalah tahun 1627.

Setelah Sultan Agung Surut , maka raja yang menggantikan adalah Susuhunan Amangkurat I atau Amangkurat Agung . Masa pemerintahan Amang -kurat ini diliputi suasana yang mencekam, penuh kekerasan dan pembunuhan. Begitu banak peristiwa sejarah yang melibatkan keris sebagai alat pembunuh .

Pertama kali adalah peristiwa Pangeran Alit, Pangeran Alit sebenarnya adalah adik Sunan sendiri, yang dicurigai akan memberontak karena banyak merekrut dan dicintai para lurah yang menjadi bawahannya. Lurah –dan pengikut Pangeran Alit dibunuh satu persatu dengan jalan pembunuhan politis yang rahasia . Karena marah, Pangeran Alit memprotes dengan datang di Alun- alun Plered membawa para lurah yang hanya sedikit jumlahnya. Terjadi perkelahian di alun- alun , para lurah bayak yang terbunuh ,. Pangeran Alit kemudian mengamuk di alun -lun dengan kerisnya yang sakti . Beberapa orang telah menjadi korban keris Pangeran Alit. Demang Malaya atau juga disebut Cakraningrat I dari Madura membujuk agar Pangeran Alit menghentikan pertumpahan darah , berlutut dihadapan Pangeran Alit dan memohon dengan menangis . Karena marah yang tak tekendalikan , Demang Malaya ditusuk keris lehernya oleh Pangeran Alit , Demang Malaya meninggal seketika . Pengikut Demang Malaya kemudian mengeroyok pangeran alit , sampai pangeran Alit gugur . Orang-oang Madura yang mengeroyok Pangeran Alit juga dibunuh dengan keris oleh Prajurit Amangkurat . Peristiwa ini terjadi pada tahun 1647 Masehi, Menurut catatan Belanda ( De Graaf , 1987 , 34-36.).

Peristiwa kedua adalah pembunuhan kaum ulama . Amangkurat Agung selalu curiga dan khawatir terhadap para ulama , yang masa itu jumlah dan pengaruhnya semakin besar di kerajaan Mataram . Maka Amangkurat Agung menugaskan empat orang terkemuka membentuk kesatuan prajurit rahasia khusus, yang menyelidiki kaum ulama terkemuka di wilayah Mataram . Setiap jumat para perajurit rahasia ini mengutit para ulama ang sedang sholat Jumat . Setelah sholat Jumat, dibunyikan meriam Sapujagad sebagai tanda rahasia . Maka pada saat per tanda itu ratusan bahkan ribuan santri dan ulama dihabisi dengan keris .

Meriam besar sebagai tanda itu sebenarnya bernama Kyahi Pancawara dibuat masa Sultan Agung , yang kemudian diganti nama dengan Kyahi Sapu Jagad . Meriam besar itu masih dapat dilihat sampai sekarang terdapat dimuka Pagelaran Alun -alun utara Kraton Surakarta , Peristiwa ini tidak tertulis pada ceritera tutur dan babad Jawa , tetapi terdapat pada sejarah Banten , Cirebon dan Belanda , Peristiwa ini terjadi kira - kira seputar tahun 1648 . ( De Graaf , 1987 , 35-37. )

Peristiwa ketiga adalah pembunuhan Kai Dalem. Kyai Wayah di Pajang adalah seorang dhalang Wayang Gedhog yang mempunyai anak yang amat cantik tapi sudah bersuami , Suami anak Ki Wayah benama Kyahi Dalem . Sunan menginginkan wanita tersebut menjadi isterinya . Sekonyong konyong Ki Dalem meninggal terbunuh oleh keris , dan tidak ketahuan pembunuhnya . Wanita istri ki Dalem kemudian diboyong ke kraton dan dinikahi Sunan Amangkurat walaupun telah hamil dua bulan. Wanita cantik ini kemudian terkenal sebagai Ratu Mas Malang yang kemudian meninggal dicurigai telah diracun. Sunan setelah kematian Ratu Malang menjadi tertekan jiwanya seperti orang tidak waras. Bersama kematian Ratu Malang telah dihukum mati 43 orang wanita dayang, pelayan , emban dari keputren , sebagai hukuman karena keteledoran mereka . melayani Ratu Malang ( De Graaf ; 1987, 18-24.).

Peristiwa besar terjadi lagi, gudang mesiu Mataram meledak meninmbulkan malapetaka dan kematian yang banyak . Yang dituduh bertanggung jawab atas meledaknya gudang peluru tersebut adalah Raden Wiramenggala atau Riya menggala dan Raden Tanureksa . Bersama kerabat mereka sejumlah 27 orang mereka dihukum mati dengan ditusuk keris .Lebih menyedihkan lagi Raden Wiramenggala yang diperintah membunuh adalah kakanya sendiri , yaitu Pangeran Purbaya. Peristiwa ini terjadi pada pertengahan tahun 1670 ( De Graaf , 1987 27-28 ). Beberapa babad telah menuliskan peristiwa itu , yaitu Babad Tanah Jawi, Babad Momana, dan catatan Belanda (raporten).



Peristiwa lain adalah pembunuhan Pangeran Selarong , Pangeran Selarong adalah putra Sunan Seda Krapyak dengan Putri Lungayu dari Ponorogo . Karena Pangeran Selarong dituduh menggunakan racun Anglung Upas , maka Pangeran Selarong dihukum mati dengan ditusuk keris , peristiwa ini terjadi didesa Bareng, Kuwel ( dekat Delanggu ) pada tahun 1669 . Peristiwa itu ditulis dalam Sedjarah Dalem , Babad momana , Babad Tanah Jawi dan catatan atau laporan Van Goens kepada Gubernur Jendral di Batavia .



Peristiwa kekejaman dengan keris muncul lagi , raja mempunyai simpanan gadis kecil yang sangat cantik namanya Rara Oyi. Karena belum haid , maka gadis cantik itu dititipkan kepada Pangeran Pekik , Adipati Surabaya. Sampai nanti dewasa akan dijadikan isteri. Pangeran Pekik kemudian menyuruh Ngabehi Wirareja dan keluarganya untuk mengasuh anak gadis itu . Setelah menanjak dewasa Rara Oyi yang sangat cantik kebetulan berjumpa dengan Pangeran Dipati Anom , putera raja. Pangeran Adipati Anom segera jatuh cinta pada Rara Oyi. Rara Oyi kemudian dilarikan Pangera Dipati Anom . Amangkurat Agung sangat murka , memerintahkan membunuh Pangeran Pekik dengan seluruh keluarganya, sejumlah 40 orang, Mereka dihukum mati dengan ditusuk keris. Wirareja juga dihukum mati beserta keluargana jumlah korban dalam peristiwa ini adalah 60 Orang. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1670 .



Betapun pada masa pemerintahan Amangkurat I telah sering terjadi pembunuhan pembunuhan dengan keris. Ketidak puasan, ketakutan, dan keresahan menyelimuti Mataram , dan akhirnya terjadi Pemberontakan Trunajaya yang bersekutu dengan mertuanya Pangeran Kajoran , Sehingga kerajaan Mataram menjadi runtuh dan Amangkurat melarikan diri , wafat di Tegalwangi.



Setelah Wafatnya Amangkurat Agung di Tegalwangi , maka Pangeran Adipati Anom menjadi raja . Amangkurat II atau Amangkurat Amral ( Admiral ) memindah kan ibukota mataram ke Wana Karta , kemudian diganti nama Kartasura. Amangkurat Amral berhasil mengalahkan Pemberontak Trunajaya dengan bantuan Kompeni dan para adipati. Trunajaya ditangkap di Gunung Antang Kediri . Trunajaya ditawan dibawa ke Surabaya , di Alun - alun Amangkurat Admiral menghukum Trunajaya dengan keris Kyahi Blabar , Maka berakhirlah pemberontakan Trunajaya ( Sudibjo ZH . 1980, 250- 252 )



Masih begitu banyak peran keris dalam sejarah , misalnya Untung Surapati yang selalu membawa keris kecil yang disembunyikan dalam cadik untaian daun sirih , apabila berjumpa dengan Belanda cadik itu disabetkan pada orang Belanda , Karena kesaktian keris orang Belanda itu mati .

Begitu Juga Paku Buwana II telah memberikan keris Kyahi Kopek kepada pangeran Mangkubumi yang kemudian menjadi Sultan Hamengku Buwana I di Kasultanan Yogyakarta . ini tertulis dengan jelas pada sejarah sesudah perjanjian Gianti . Keris Kyahi Kopek menjadi lambang pengakuan kedaulatan Kasultanan Yogyakarta oleh Paku Buwana II.



Pangeran Diponegoro , yang mengorbankan perang Jawa ( Java oorlog 1825-1830 ) , selalu memakai dan membawa keris pusaka dipinggangnya . Dalam gambar kuno akan selalu tampak Diponegoro memakai keris warangka gayaman gaya Yogyakarta. ( Muhammad Yamin; 1956, 27.)



Bagaimanapun juga keris keris tunggul , dan pusaka kraton Jawa tetunya mempunai karisma sendiri-sendiri , kedudukanya , dan sejarahnya masing-masing.

Sejarawan keris masih harus banyak menggali latar belakang dan sejarah tentang keris – keris pusaka seperti , Kyai Joko Piturun , Kyai Mahesa Nempuh , Kyahi Mega Mendhung , Kyahi Banjir, Kyai Babar Layar, Kanjeng Ki ageng , Kyahi Kebo Nengah, Kyai Karawelang , dan masih banyak lagi keris pusaka yang harus dikaji sejarahnya lebih lanjut.



Keris juga masih saja berperan , dan muncul dalam sejarah modern . Pada masa revolusi fisik , Panglima Besar Soedirman memimpin perang gerilya melawan pendudukan Belanda. Jendral Soedirman tidak memakai seragam militer modern dengan pistol atau senapan . Jendral Soerdirman justru memakai udheng ikat kepala , dan memakai jubah di pinggangnya terselip keris . Jendral Soedirman lebih suka memakai pakaian rakyat seperti pendeta atau kyai pedesaan , karena akan terasa lebih akrab berintegrasi dengan rakyat pedesaan. ( Roto Suwarno, 1985, 80, 103, 146 ).

Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia . pada masa kejayaanya selalu membawa keris . Keris yang dibawa Bung Karno sebenarnya bukan keris melainkan pedang suduk ang memakai ganja , atau keris dapur Cengkrong yang diberi warangka perak yang ditatah . Menurut ceritera pedang tangguh Belambangan itu pusaka dari ayah Bung Karno . Raden Mas Sosro pemberian Sunan Paku Buwana ke X . Menurut kepercayaan pada masa itu , Bung Karno menjadi sangat berani , berwibawa dan ditakuti , karena pusaka kerisnya . Keris atau pedang suduk ini sering terlihat pada foto – foto Bung Karno.



Pak Harto , semasa menjadi Presiden Republik Indonesia , dalam hubungan diplomasi denbgan negara sahabat ,sering memberikan tanda mata untuk kepala negara atau wakil negara sahabat cideramata berupa keris . Keris yang diberikan adalah keris Bali dan ada juga keris Jawa . Peristiwa ini berlangsung berkali kali , dan pada masa itu sering ditayangkan oleh media masa .



Begitu banyaknya peran keris dalam sejarah bangsa ini , Tulisan ini dibuat sebenarnya hanya menghadirkan serba sedikit peran keris dalam sejarah . daqri bagian besar sejaah bangsa Indonesia Untuk mengkajinya diperlukan waktu yang panjang , tenaga dan beaya yang besar . Tentunya para ahli dan pecinta keris sangat memaklumi masalah itu. Terlebih lagi masa kini , keris sudah dianggap menjadi milik dunia .


Simulasi Pembebasan Sandera Yonif 400/Raider

  


SEMARANG - Sejumlah prajurit TNI AD dari kesatuan Yonif 400/Raider bersiap melakukan penyerangan saat simulasi pembebasan sandera yang ditawan para terois, pada Penutupan Latihan Pemantapan Raider, di Semarang, Jateng, Jumat (5/11). Latihan pemantapan yang telah berlangsung selama 14 hari itu menekankan pada kemampuan pasukan sebagai raid penghancur, pembebasan tawanan, pertempuran jarak dekat dan mobil udara untuk mendukung pelaksanaan tugas operasi militer.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Indo-Defence 2010 Ajang Mendorong Tumbuhnya Industri Pertahanan Nasional

JAKARTA - Indo Defence, Indo Aerospace dan Indo Marine yang disingkat IDAM 2010 Expo & Forum akan lebih menarik dikarenakan pada perhelatan tahun ini, diharapkan sebagai ajang untuk mendorong tumbuhnya peranan industri pertahanan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro, sesaat membuka Konferensi Pers tentang persiapan Indonesia menggelar perhelatan bergengsi berupa pameran internasional industri pertahanan, tiga matra angkatan bersenjata dan security / keamanan atau Indo Defence 2010 di kantor Kemhan RI Jakarta, Selasa (12/10).

Lebih lanjut Menhan menjelaskan beberapa kesepakatan kerjasama (Memorandum Of Understanding) akan ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan, TNI maupun mitra kerja industri strategis nasional baik milik pemerintah maupun swasta, antara lain program penggantian pesawat OV-10 Bronco, pengembangan produk bom udara P-100P dan P-100L untuk persenjataan pesawat Sukhoi serta program produksi 1000 roket pertahanan untuk TNI AL hingga tahun 2014 dan untuk tahap pertama akan dibuat sebanyak 750 roket hingga tahun 2013.

Selain dilaksanakannya Indo Defence untuk ke empat kalinya, pameran kedirgantaraan, Indo Aerospace, dan pameran kemaritiman, Indo Marine, juga akan dilaksanakan untuk yang kedua. Dan pertama kalinya Indonesia menggelar Tri Matra dalam Pameran yang diberi nama IDAM 2010 Expo & Forum, merupakan pameran industri pertahanan Indonesia yang terlengkap selama penyelenggaraannya yang akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, dari tanggal 10 November sampai dengan 13 November 2010.

IDAM 2010 Expo & Forum ini akan diikuti oleh lebih dari 400 peserta pameran dari 38 negara dan sebanyak 17 negara membuka pavilion country yaitu Australia, Belanda, Inggris, Itali, Jerman, Korea, Malaysia, Perancis, Portugal, Republik Ceko, Republik Slovakia, Singapura, Polandia, Rusia, Turki, Ukraina dan termasuk Indonesia.


Pav Rusia di Indo-Defence 2008

Beragam peralatan militer yang dipamerkan seperti peralatan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan, militer/bersenjata, logistik, senjata api, peluru, pesawat tempur, sistem komunikasi, sistem keamanan, radar, helm, ransel, tenda, teknologi penerbangan dan maritim, fasilitas bandara & pelabuhan kapal selam dan lain-lain. Selain menampilkan berbagai produk teknologi di bidang pertahanan juga di selenggarakan berbagai presentasi dalam forum diskusi dan seminar dari para peserta pameran yang menjelaskan secara teknik keunggulan produk mereka. Forum seminar berfokus pada tema, "Empowering Indonesia’s Aerospace Industry to Increase National Aerospace Capabilities", diselenggarakan oleh Frost & Sulivan bekerjasama dengan CSDS (Center for Security and Defence Studies)

Dibuka Presiden SBY

Menanggapi anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman dari Bank Pemerintah, Wakil Menhan, Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan, bahwa seluruh anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman Bank dalam negeri akan digunakan untuk membeli alutsista dan persenjataan TNI, yang diproduksi oleh Industri pertahanan dalam negeri.

Sebagai contoh, anggaran tersebut digunakan membeli senjata serbu SS-1 dan amunisinya dari PT Pindad untuk TNI Angkatan Darat dan pembelian kapal patroli untuk TNI AL dari galangan kapal PT PAL atau perusahaan swasta dalam negeri yang berada di Banyuwangi. "Hal tersebut sebagai komitmen pemerintah mendorong tumbuhnya industri pertahanan dalam negeri menuju revitalisasi industri pertahanan", tambah Wamenhan.

Disamping exhibition dilaksanakan juga pameran foto jurnalistik dari wartawan foto dan Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan yang terdiri dari 75 buah foto sebagai bagian kecil selain jejak pertahanan negara dalam beberapa tahun terakhir. Melalui pameran foto jurnalistik ini selain mampu mengangkat nilai seni jurnalistik foto, juga sebagai bahan sosialisasi perkembangan pertahanan negara melalui karya jurnalistik foto.

IDAM 2010 Expo & Forum menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 10 November 2010, yang akan dimeriahkan dengan sebuah atraksi berupa terjun payung oleh para prajurit ketiga Angkatan dan Polri serta anggota FASI, yang akan membawa bendera BUMNIP, serta Tim Aerobatic dari Australia.

Pameran ini akan menarik bagi kalangan TNI (AD, AL, AU) dan Kepolisian, professional bidang kedirgantaraan dan pertahanan, akademi militer dan kepolisian serta perguruan tinggi, sedangkan pada hari terakhir pameran akan dibuka bagi umum.
Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Keris

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi. Pada masa lalu keris masih berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan.


Penggunaan keris tersebar di masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh Majapahit, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). Keris Mindanao dikenal sebagai kalis.

Keris Indonesia telah terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005.


Wayang

 
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.

Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.


Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.


Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.


Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu "Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)".


Mengenal Motif Batik

Pada awalnya motif batik hanya 3 motif, namun seiring dengan perkembangan zaman motif baju batik sangat banyak ragamnya, tergantung kreatifitas dari masing-masing perancangnya.

Batik Kawung
Kawung termasuk motif baju batik yang sangat tua. Motif ini umumnya hanya berisi bulatan-bulatan yang saling bersentuhan maupun beririsan satu sama lain.

Batik Ceplok
Batik ceplok berisikan bulatan-bulatan, kotak-kotak, maupun parang. Batik ini mempunyai motif yang lebh bervariasi dibandingkan batik Kawung

Batik Parang
Parang dalam bahasa Jawa berarti pedang/pisau. Sesuai dengan motifnya, bentuk mofit parang menyerupai deretan pedang/pisau dengan lengkungan-lengkungan yang teratur.

Batik Modern
Batik modern cenderung mengekspor gambar-gambar nyata, seperti burung atau gambar binatang lainnya, daun-daunan atau bunga. Dari sisi pewarnaan, batik modern juga lebih kaya warna dan lebih berani menampilkan warna-warna cerah.


Indonesia Ikut Terlibat Pemasaran Pesawat Tempur KF-X

JAKARTA - Juru bicara TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samoedro menegaskan Indonesia dan Korea Selatan sepakat memperkuat kerja sama di masa mendatang. Menurut Bambang,kerja sama tersebut dikhususkan pada angkatan udara.


Diakui Samoedro, kesepakatan dibicarakan di Jakarta, Senin (1/11). Pertemuan melibatkan Kepala Staf AU Marsekal Imam Sufaat dengan Atase Pertahanan Korea Selatan Kolonel Moon Daecheol. Sebenarnya kerja sama militer antara kedua negara berjalan baik sejak lama.


Sebelumnya Indonesia sepakat bergabung dalam proyek pengembangan pesawat Tempur KF-X, dengan Korea Selatan. Namun tertunda beberapa tahun akibat masalah teknis dan pendanaan. Kedua negara pun sepakat bekerja sama dalam produksi dan pemasaran jet tempur.


"Dengan menanggung 20 persen biaya pengembangan proyek senilai miliaran dolar AS Indonesia bakal memperoleh sekitar 50 jet tempur KF-X " ujar Kementerian Pertahanan Korsel dalam rilisnya.


Kelak produksi jet-jet tempur dilakukan setelah studi kelayakan rampung, akhir 2012. Selain itu, menurut Asisten Perencanaan KSAU Marsekal Muda Ery Biatmoko, pesawat jet tempur KF-X akan memperkuat skuadron tempur TNI Angkatan Udara. Tujuannya tak lain mengamankan seluruh wilayah udara nasional.


Sumber : http://alutsista.blogspot.com


Perbedaan Batik Tulis dan Batik Cap



Perkembangan batik pada masa sekarang cukup menggembirakan, hal ini berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Permintaan batik tulis maupun batik cap sangat tinggi sekali, walaupun kebutuhan pasar batik tersebut sebagian sudah dipenuhi dengan tekstil bermotif batik yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang bermodal besar. Beberapa pengrajin batik menghendaki untuk pembayaran di muka agar produksinya bisa lancar dan pembeli akan segera menerima pesanan yang diminta, hal ini mengingatkan pada masa tahun 70-an dimana pada waktu itu batik juga mengalami permintaan yang cukup lumayan jumlahnya.
Perbedaan batik tulis dan batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:

Batik Tulis
Batik Tulis
Batik Tulis
  1. Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.
  2. Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.
  3. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
  4. Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).
  5. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan gambar lainnya.
  6. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
  7. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.
  8. Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.
Batik Cap

Batik Cap
  1. Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk pembuatan satu gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.
  2. Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.
  3. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
  4. Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.
  5. Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal.
  6. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas.
  7. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang eksklusif.
Disamping adanya perbedaan dari sisi visual antara batik tulis dan batik cap, namun dari sisi produksi ada beberapa kesamaan yang harus dilalui dalam pengerjaan keduanya. Diantaranya adalah sbb:
  • Keduanya sama-sama bisa dikatakan kain batik, dikarenakan dikerjakan dengan menggunakan bahan lilin sebagai media perintang warna.
  • Dikerjakan hampir oleh tangan manusia untuk membuat gambar dan proses pengerjaan buka tutup warnanya.
  • Bahan yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain yang berwarna putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau sutra) atau bentuk tenunannya.
  • Penggunaan bahan-bahan pewarna serta memproses warnanya sama, tidak ada perbedaan anatara batik tulis dan batik cap.
  • Cara menentukan lay-out atau patron dan juga bentuk-bentuk motif boleh sama diantara keduanya. Sehingga ketika keduanya dijahit untuk dibuat busana tidak ada perbedaan bagi perancang busana atau penjahitnya. Yang membedakan hanya kualitas gambarnya saja.
  • Cara merawat kain batik (menyimpan, menyuci dan menggunakannya) sama sekali tidak ada perbedaan.
  • Untuk membuat keduanya diperlukan gambar awal atau sket dasar untuk memudahkan dan mengetahui bentuk motif yang akan terjadi.
Berikut ini contoh lain dari batik tulis dan cap:


Semoga bagi konsumen pecinta batik tidak akan merasa tertipu lagi dan bisa mengenal lebih jauh perbedaan antara batik tulis dan batik cap. Selamat berbelanja dan bravo batik Indonesia.
Sumber : http://netsains.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More